Monday, July 19, 2010

Untuknya




ingin kupeluk tubuhmu di atas tidurku yang terjaga malam ini,
betapa ku ingin menggores setiap liku tubuhmu dengan senyuman
indahnya saat khayalan datang mengetuk, membawamu dekat disampingku
saat aku hampir terlelap.. kenyataan pun datang mendobrak membawamu pergi, lalu meninggalkan aku dalam gelisah

rindu yang tak dapat ku tahan mulai meronta, berteriak, memaki, menjerit.. menginginkannya,
aku memang tanpa suara, tapi dengarkan suara hatiku yang merintih.. aku memang tanpa suara, tiada lain karena kau telah merasuki setiap nafasku dan menjadi setiap hembusannya..

aku tau.. aku tau.., untuk mengejarmu tidak cukup dengan berlari..

ingin rasanya ku pinjamkan logika kepada hati
agar diri ini mengerti siratan makna yang kau lambaikan..
aku harus terima.. aku yang kalah, aku akan ditinggalkan
hanya itikad baik dari sebuah hubungan yang disebut teman

Kucoba kembali kepada mereka, yang selalu menerima dengan tangan terbuka,
tapi yang kudengar hanya dongeng tentang cerita yang sama
aku menua dalam percakapan logika ini, tanpa hati.. tanpa makna
dalam dekapan aku hampir terlelap, dalam angan.. Aku masih merindukannya

harapan selalu menuntunku padamu, walau itu meredup.. menyempit.. dan hampir punah
celah itu masih ada, ku coba mengintip ternyata kau masih ada
di ruang yang tidak pernah dapat ku isi.. Hatinya!



(thanks to http://danisyaifi.blogspot.com/)