Sunday, July 6, 2008

Energi untuk Indonesiaku


Kemaren pagi gw nonton wawancara Prof. Dr. Emil Salim di DAAITV. isinya menginspirasikan gw, ngebahas tentang energi alternatif yang ramah lingkungan bagi Indonesia. Indonesia di katulistiwa yang terbentang sepanjang 80Km (sama aja jarak antara Kairo sampe London) ternyata sangat kaya dengan sumber energi, dari laut, angin, curah hujan, hutan tropis sampai dengan sinar matahari sepanjang tahun. Brazil dan Angola mang daratan yg paling banyak dilewati garis katulistiwa tapi mereka negara benua (continent) bukan kepulauan(archipelago) seperti Indonesia, Indonesia memiliki bervariasai sumber alam yang sangat kaya.

Perkembangan sains dan teknologi yang berkiblat ke barat (Amerika & Eropa) menempatkan energi fosil sebagai sumber energi primadona. Standar ini pun diikuti negara2 berkembang sebagai alat untuk percepatan perkembangan ekonomi sebagai negara industri dan bahkan memberikan subsidi untuk ini. Sumber energi fosil ini yang dikembangkan lebih dari 400 tahun di barat,dikembangkan karena alasan sumber energi yang murah, cepat dan mudah pengelolaannya, yang tentunya relevan untuk 400 tahun yang lalu. Namun kemudahan itu tidak dihitung dengan efek samping yang kita rasakan sekarang ini, global warming mengancam seluruh kehidupan yang ada di bumi ini. sebenernya klo mo dihitung secara jujur maka biaya pengelolahan energi fosil mungkin terhitung paling murah dan cepat bila dibandingakan pengelolahan sumber daya alam lainnya yang lebih ramah lingkungan, dihitungn dengan pertambahan biaya kerusakan yang ditimbulkan oleh limbah energi ini pastilah sangat mahal. Disinyalir infeksi saluran pernafasan pada bayi (penyebap kematian pada bayi terbesar di Indonesia) disebapkan karena zat buang carbon yg dikeluarkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, bukan saja dari kendaraan bermotor tapi juga dari cerobong2 asap indutri. belum lagi kerusakan alam dan efek rumah kaca.

Bagi Indonesia yang memiliki begitu banyak sumberdaya energi sudah sepantasnya kita terbebas dari ketergantungan energi fosil yang mamang belakangan ini lebih sering dijadikan sebagai alat politik dunia Barat. Indonesia yang memiliki sinar matahari sepanjang tahun, angin yang berhembus sepanjang kepulauan nusantara, kontur alam dan hutan tropis yang sangat kaya seharusnya dpat lebih dioptimalkan. beda dengan negara2 barat yang memiliki sistem 4 musim hanya mendapatkan jatah sinar matahari selama 3 bulan, daratan yang sempit yang memaksa mereka terus menggunakan energi fosil dan sedikit2 mengunakan sumber energi alam. dari begitu banyak sumber energi yg tersedia bagi kita mengapa negara kita masih kerisis energi?mengapa difersifikasi energi kita tak berjalan? Oia dikit lagi PEMILU yah, Pemerintah pasti sibuk menyiapkan pesta demokrasi terbesar nusantara ini yah.
(gambar di pojok atas menunjukan hubungan ideal dalam menentukan kebikalan lingkungan Indonesia berdasarkan interprestasi penulis terhadap penjelasan Prof. Dr. Emil Salim)

No comments: